Yoichi Isagi hampir saja mencetak gol yang bisa membawa tim sepak bola SMA-nya ke tingkat nasional, tetapi keputusan mendadak untuk mengoper bola kepada rekannya mengubah segalanya. Dengan perasaan pahit, bingung, dan kecewa, Isagi mulai bertanya-tanya apakah hasilnya akan berbeda jika ia memilih untuk tidak mengoper. Saat striker muda ini pulang ke rumah, ia menemukan sebuah undangan dari Asosiasi Sepak Bola Jepang menantinya. Melalui proses pengambilan keputusan yang sewenang-wenang dan bias, Isagi terpilih sebagai salah satu dari tiga ratus striker U-18 untuk proyek kontroversial bernama Blue Lock.
Tujuan utama proyek ini adalah mengubah salah satu pemain terpilih menjadi penyerang bintang untuk tim nasional Jepang. Untuk menemukan peserta terbaik, setiap permata yang belum terasah harus bersaing dengan yang lain melalui serangkaian kompetisi individu dan tim untuk mencapai puncak. Meskipun harus menyingkirkan keberatan etisnya terhadap proyek ini, Isagi merasa terdorong untuk berjuang menuju puncak, meskipun itu berarti harus menghancurkan impian 299 penyerang muda yang bercita-cita.
Pelajari lebih lanjut tentang Blue Lock.






